Liputan6.com, Moskow: Unjuk rasa bisu
digelar di Moskow, Rusia, Ahad (13/5) waktu setempat. Sekitar 10.000
orang diperkirakan berunjuk rasa tanpa suara dalam long march di
jalan-jalan pusat Kota Moskow. Aksi ini sebagai protes atas kembali
berkuasanya Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti dilansir NHK,
Senin (14/5), aksi ini juga melibatkan beberapa novelis dan penyair
Rusia selain para warga. Mereka yang bergabung dalam barisan protes itu
melakukan long march sejauh dua kilometer tanpa teriakan protes atau
poster-poster yang bernada protes. Langkah tersebut ditempuh agar tidak
memberikan alasan bagi pihak kepolisian untuk menghentikan aksi mereka.
Selain memprotes kembalinya berkuasanya Putin, mereka juga memprotes cara polisi menindak para demonstran sehari menjelang pelantikan presiden pada 6 Mei lalu. Akibatnya, sedikitnya 37 orang terluka dan lebih dari 400 lainnya ditahan.
Salah seorang novelis yang mengikuti aksi ini adalah penulis buku anak-anak, Eduard Uspensky. Eduard mengatakan, tindakan mereka merupakan tantangan terhadap pemerintah dan kepolisian sekarang. Ia menekankan, perubahan harus dilakukan lantaran korupsi merajalela di Rusia.
Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang demonstran lain. Bahwa mereka tak dapat menerima reaksi polisi menanggapi protes awal pekan lalu.(BOG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar