Kamis, 21 Februari 2013

Sudah Sehatkah Keuangan Saya?


Tanya:
Saya laki-laki berusia 29 tahun, telah menikah dan belum memiliki anak. Saat ini saya bekerja dengan penghasilan sekitar 8 juta/bulan, untuk biaya rutin keluarga tiap bulan sekitar 4-5 juta (termasuk bayar kartu kredit sekitar Rp200 ribu/bulan), lalu ada premi asuransi Rp1,1 juta/bulan, sisanya untuk belanja keperluan sekunder. Sampai saat ini saya belum punya tabungan karena tiap bulan gaji selalu habis. Kami berencana untuk memiliki anak tahun depan.

Pertanyaan saya apakah kondisi keuangan saya sehat dan sudah baik? Jika belum, apa yang harus saya perbaiki mengingat tahun depan ada rencana untuk memiliki anak?

Ricky, Tangerang


Jawab:

Dear Ricky, Untuk mendeteksi sehat tidaknya kondisi keuangan seseorang, kita bisa menggunakan 3 indikator rasio, yaitu:

1. Rasio likuiditas.
Rasio ini mengukur seberapa lama kita mampu bertahan hidup dengan gaya hidup seperti sekarang, seandainya kita kehilangan penghasilan. Rasio ini diperoleh dari hasil bagi antara total aset lancar (seperti tabungan, deposito, saham, logam mulia, dll) terhadap biaya hidup bulanan. Untuk pasangan yang belum memiliki anak seperti Ricky, idealnya aset lancar yang dimiliki saat ini dapat memenuhi minimum 6x pengeluaran bulanan.

2. Debt Service Ratio.
Rasio ini mengukur berapa banyak gaji bulanan yang digunakan untuk membayar seluruh cicilan bulanan. Angka ini diperoleh dari hasil bagi antara cicilan bulanan terhadap gaji bulanan. Idealnya, kita menggunakan gaji bulanan untuk membayar cicilan bulanan tidak lebih dari maksimal 30%. Semakin besar porsi cicilan bulanan kita, maka hal itu dapat memperkecil kesempatan kita untuk menabung.

3. Saving Ratio.
Rasio ini mengukur berapa banyak kita mampu menyisihkan gaji bulanan untuk menabung atau investasi. Idealnya, minimum 10% dari gaji bulanan bisa kita investasikan secara rutin.

Saya tidak dapat menghitung ketiga indikator rasio tersebut untuk Ricky karena keterbatasan informasi yang disampaikan. Namun, Ricky bisa menggunakan fasilitas Quick Financial Check-up gratis yang terdapat di website QM Financial (www.qmfinancial.com) untuk dapat mengetahui  sehat tidaknya kondisi keuangan saat ini.

Dalam mengelola keuangan, bukan besaran gaji yang penting. Namun, berapa banyak dari gaji tersebut dapat kita alokasikan untuk menabung. Hal ini terkait dengan kemampuan kita mengelola cashflow bulanan. Sebenarnya, tidak ada peraturan baku dalam mengelola cashflow bulanan, namun berikut ini dapat Ricky jadikan panduan berapa banyak pos-pos pengeluaran bulanan dapat dialokasikan dari gaji bulanan:

Pos cicilan utang: maksimal 30%
Pos pengeluaran rumah tangga: 40-60%
Pos pengeluaran pribadi: 20%
Pos menabung: minimal 10%

Dengan panduan sederhana di atas, Ricky dapat mencoba membuat anggaran pengeluaran bulanan dan coba terapkan. Untuk membantu komitmen kita terhadap budget yang sudah dibuat, disarankan agar Ricky mencoba membuat catatan atas pengeluaran yang sudah dibuat. Dengan demikian, kita bisa tahu pola pengeluaran kita sebenarnya. Jika 3 bulan terlalu lama, cobalah melakukannya sebulan penuh. Ricky bisa mengunduh form pencatatan pengeluaran bulanan ini secara gratis di www.qmfinancial.com.

Umumnya orang sulit menabung karena cicilan utang yang melebihi kemampuan atau karena gaya hidup yang tinggi. Jika rasio cicilan utang Ricky masih dalam angka yang wajar namun Ricky masih kesulitan menabung alias pas-pasan setiap bulan, maka Ricky perlu memperhatikan pola pengeluaran bulanan.

Di mana letak kebocorannya? Biasanya pos pengeluaran pribadi sering menjadi biang keroknya. Jangan  sampai kita menikmati gaya hidup yang belum sepantasnya kita nikmati.

Semoga bermanfaat!


Eka / QM Planner
www.QMFinancial.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sponsor

peluang usaha banner Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peluang Usaha

peluang bisnis online jangka pendek dan jangka panjang